KNIL

KNIL memang dibentuk dan dididik oleh pemerintah kolonial Belanda, namun orang-orang bekas KNIL pula yang menciptakan disiplin organisasi bagi militer Republik Indonesia bersama Laskar dan bekas PETA.

Rp 80.000

KNIL

Category

Ketika orang-orang pribumi memilih masuk untuk menjadi serdadu KNIL, tentu saja mereka menghendaki adanya perbaikan pada kondisi hidupnya, yakni dengan mengangkat dirinya sebagai alat dari kekuasaan. Dengan menjadi alat dari kekuasaan, mereka membayangkan suatu keadaan hidup yang lebih merdeka dan sejahtera.

Akan tetapi, pilihan tersebut juga menuntut sebuah resiko. Mereka dicap sebagai antek yang ikut merayakan kenikmatan menjadi penjajah. Sebab tugas mereka adalah menjaga keamanan dan ketertiban untuk kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda. Mereka dididik dan dipersenjatai.

Setiap derap langkah, suara pukulan drum dan tiupan terompet yang mereka pertunjukkan di jalan-jalan merupakan tontonan bagi semua yang menyaksikannya, bahwa kolonial adalah yang terkuat. Mereka adalah pasukan yang lebih dominan dari semua kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Namun, ketika ide tentang kemerdekaan memberikan kesempatan akan kebebasan yang lebih luas, tidak sedikit dari serdadu KNIL yang putar haluan. Apalagi setelah Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu, mereka terbelah dalam memilih keyakinan di pihak mana mereka bertempat.

Masa lalu telah memperlihatkan bagaimana rasanya “bebas” sebagai serdadu Belanda, tetapi di sisi lain ada juga peluang untuk menendang Belanda keluar dan mengenyam kebebasan yang baru.

KNIL memang dibentuk dan dididik oleh pemerintah kolonial Belanda, namun orang-orang bekas KNIL pula yang menciptakan disiplin organisasi bagi militer Republik Indonesia bersama Laskar dan bekas PETA.

Penulis: Wawan K. Joehanda
14 x 21 cm
290 hal
ISBN 978-602-1634-24-0
2018

Weight 350 g