Republik : Dalam Pusaran Elite Sipil dan Militer

Penulis : Ari Sapto
Ukuran : 15,5 x 23,5 cm
Halaman : 140 halaman
Tahun Terbit 2014

Di masa awal revolusi, visi bagaimana berlangsungnya Indonesia merupakan proses yang masih tampak samar-samar. Di Jawa Timur, terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi kerjasama dan persaingan elite, yaitu faktor kepentingan, ideologi, dan cara pandang dalam melihat persoalan.

Antara ideologi dengan kepentingan, seringkali keduanya menyatu. Lantaran ideologi digunakan untuk melegitimasi kepentingan. Sedangkan mengenai faktor ketiga, cara pandang dalam melihat persoalan, budaya lokal secara gamblang memberikan pengaruhnya terhadap elite di Jawa Timur dalam melihat persoalan yang sedang terjadi.

Berdasarkan ideologi, kepentingan, dan cara pandang elite tersebut, kemudian terbentuk tujuh kelompok yaitu elite militer, elite sipil, elite sipil bersenjata, elite komunis nasional, elite militer politik, elite NM (Negara Madura) dan elite NJT (Negara Jawa Timur). Lalu, di tengah kesemuanya itulah berpusar kerjasama sekaligus persaingan antar elite dalam menggerakkan massa revolusi.

Keberadaan NM dan NJT merupakan bagian dari strategi Belanda untuk menanamkan kekuasaan kolonialnya kembali. Hal ini jelas bertentangan dengan semangat kemerdekaan. Sebab, primordialisme dan federalisme sudah tentu berseberangan dengan sisi nasionalisme dan cara pandang elite Republiken.

Oleh karenanya, menjadi Indonesia bukan sesederhana seperti meletakkan sesuatu di tempat yang sudah ada, melainkan sebuah proses dan langkah rumit yang tidak mudah.