Yang anda dapatkan dalam esidi khusus :
- Buku versi hardcover
- Bertandatangan asli M Wahid Supriyadi
- Blocknote
- Pembatas buku
Dapatkan sekarang sebelum kehabisan.
Sedikit sekali di antara Dubes yang menuliskan catatan perjalanan dinasnya seperti buku ini. Sejak bergabung ke Departemen Luar Negeri, kini Kementerian Luar Negeri, secara lugas, jujur, dan tentunya diselingi cerita lucu, Wahid Supriyadi mampu mengungkapkan pengalaman dan berbagai kisahnya, dalam beragam pos tugas di sejumlah negara, terutama saat cukup lama ditempatkan di Australia.
Meski dibalut dengan cerita lucu, sebenarnya apa yang dikisahkan oleh Pak Wahid banyak persoalan yang serius, misalnya, bagaimana hubungan RI-Australia yang cukup panas menjelang dan sesudah reformasi yang dipicu persoalan Timor Timur. Dari buku ini tergambar bagaimana Pak Wahid, sebagai seorang diplomat muda, mampu memainkan perannya dengan sangat baik, di tengah situasi sulit, dan itu didorong oleh sikap pribadinya yang terbuka, konsisten, dan juga berani.
Membaca buku ini, kita mendapat banyak informasi bagaimana seorang diplomat yang kemudian menjadi Duta Besar, dengan segala upaya dan langkah-langkah terobosan yang tidak biasa tetapi akhirnya berhasil melaksanakan soft diplomacy dengan menggelar festival budaya di tempat di mana Pak Wahid bertugas, baik di Australia, Uni Emirat Arab, dan terakhir di Rusia.
Pak Wahid memang seperti arti namanya, nomor satu. Dalam banyak hal, terutama ketika menjalankan tugas diplomasi, boleh dibilang nomor satu. Festival Indonesia, baik yang digelar di Australua, UEA, maupun empat kali di Moskow membuktikan hal itu. Dengan membaca tulisan-tulisan sang Dubes ini, banyak kalangan; baik Dubes, staf KBRI di berbagai negara, calon diplomat, mahasiswa hubungan internasional, pemerhati masalah global, serta masyarakat umum pun dapat memetik pelajaran penting dari kisah yang ringan, lucu, tapi berbobot ini.